jangan melarang aku terjun ke duniamu
walaupun aku terjerumus ke lubang yang tabu
bersikaplah seolah aku sahabatmu
dan aku memuliakan martabatmu
aku bilang, jangan melarang
kenapa kamu panggil aku dalang
aku bukan wayangmu
tak perlu melarangku dan tersedu-sedu
karena aku hanya seorang pemburu
dan mangsaku hanya larik-larik pada secarik kertas abu-abu
kalau kau melarangku
semua orang akan tahu perlawananmu
meskipun kau lebih elegan dari pembantu
ini wilayahku dan kau melarangku
kau menculik mimpiku yang aku buat tahun lalu
yang pernah tersimpan di dalam jiwaku
kau menuduhku dan pelan-pelan membunuhku
semestinya aku tak membangunkanmu
dari persoalan yang mengalihkan kesadaranmu
daripada kau merampas hak asasiku
biarkan aku menjadi manusia baru
di antara pasar, masjid, televisi, telepon dan remang-remang lampu
Malang, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar