Rencana unas ulang yang sempat digagas pemerintah menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia setengah-setengah dalam memberikan sanksi kepada siswa. Padahal adanya unas adalah alat untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam belajar mengajar. Tapi faktnya unas telah dijadikan alat mengejar kelulusan saja.
Saya setuju bila sanksi yang diberikan kepada siswa adalah mengikuti Kejar Paket, ujiannya mudah dan itu lebih baik daripada unas ulang. Karena unas ulang justru memperburuk citra pendidikan. Ingatlah pendidikan kita sudah buruk. Seperti kata pepatah sudah jatuh tertimpa tangga lagi. Lantas mengapa kita selalu ingin jatuh di lubang yang sama?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar